Nikmatnya Lina, Tetanggaku Yang Legit

0

Perkenalkan namaku Rian. Waktu aku baru menikah dengan isteriku aku tinggal di sebuah rumah kontrakan kecil dengan kondisi rumah yang sangat sederhana. Kamar mandi kontrakanku bersebalahan dengan kamar mandi tetangga belakang rumahku. Bahkan pintu belakang rumah kami bisa menuju rumah tetanggaku karena pintu belakangnya berhadap-hadapan yang langsung menuju kamar mandi.

Cerita ngentot ini berawal ketika itu aku belum begitu kenal dengan tetanggaku, tapi aku sudah mendengar dari isteriku bahwa tetanggaku isterinya cantik dan putih walaupun badannya agak besar sedikit. Aku jadi penasaran ingin tahu seberapa cantik tetanggaku itu. Pada suatu hari kami pun bertemu dan berkenalan dengan suami dan isteri tetanggaku. Mereka bernama Andre dan Lina. Lina masih muda sekali bahkan lebih muda dari aku dua tahun. Kami pun menjadi akrab.

Andre memiliki usaha sendiri di bidang accu mobil dan motor di dekat rumah mertuanya yang cukup jauh dari tempat tinggal kami. Andre selalu berangkat pagi dan pulang maghrib. Karena sudah terlalu akrab aku dan isteriku sering nonton TV di rumah mereka, maklumlah kami masih baru menikah jadi belum punya barang apa-apa hanya lemari plastik, ranjang dan peralatan dapur bahkan kami masih sama-sama kuliah.

Karena saking akrabnya aku sudah tidak sungkan lagi untuk masuk ke rumah mereka. Pada suatu siang, ketika isteriku sedang pergi kuliah dan aku sendirian di rumah, aku bertandang ke rumah tetanggaku untuk nonton TV. Kebetulan di rumahnya hanya ada Lina dan anaknya yang baru berumur 2 tahun.

Sewaktu nonton TV kami mengomentari tentang film yang kebetulan tentang percintaan. Semakin asyik mengobrol, isteri tetanggaku menanyakan tentang bagaimana hubungan sex ku dengan istriku. Tadinya aku kaget sewaktu dia bicara tentang seks, lalu aku beranikan diri untuk menanyakan bagaimana hubungan seks mereka.

Lina bilang bahwa dia belum pernah merasakan enaknya ngeseks karena suaminya tidak pernah melakukan pemanasan. Lalu aku berlagak banyak pengalaman memberikan petunjuk. Dia senang sekali mendengarnya.

Ketika itu Lina sedang menyusui anaknya, lalu ku goda dia dengan gurauan yang berbau sex dan aku goda juga anaknya dengan memegang payudara Lina untuk melepaskan pentilnya dari mulut anaknya seolah-olah aku melarangnya menyusu lagi karena memang anaknya sudah terlalu besar untuk menyusui.

Ternyata Lina diam saja, setelah itu dia menyuruh anaknya main keluar. Setelah anaknya pergi aku beranikan diri untuk mendekatinya dan memeluknya, tanpa berpikir panjang aku langsung mengecup bibirnya dan kami berciuman, ternyata Lina membalas ciumanku dengan erangannya yang merangsang.

Lama kami saling berpagut ciuman hingga Lina mengerang seperti keenakan kemudian aku mainkan payudaranya yang besar dan aku mainkan pentilnya dengan jari-jemariku. Sebelumnya dia sudah bilang bahwa vaginanya sudah basah dari sewaktu kami ngobrol tentang ngeseks. Kemudian setelah puas kami berciuman aku bimbing Lina untuk tiduran dan aku beralih posisi di atas badannya.

Kami pun berciuman lagi sambil aku tekan tonjolan penisku yang sudah menegang di balik celanaku. Aku gesek-gesekkan penisku di vaginanya dengan masih memakai pakaian lengkap. Tentu saja Lina semakin liar merasakan rangsangan yang aku timbulkan di daerah kemaluannya. Rasanya aku sudah tidak dapat menahan penisku lagi yang sudah begitu menegang dan ingin rasanya aku masukkan ke dalam lubang vaginanya.

==>> Halaman 2



Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)